Danau Sentarum Potensi Wisata dan Habitat Ikan Arwana
Danau Sentarum merupakan salah satu destinasi ekowisata percontohan yang dikenal sebagai kawasan hutan hujan tropis tertua di dunia serta memegang peranan penting sebagai sumber kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
Taman Nasional Danau Sentarum berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Secara administrasi kawasan ini meliputi 7 (tujuh) kecamatan yaitu, Kecamatan Batang Lumpar, Kecamatan Badau, Kecamatan Embau, Kecamatan Bunut Hilir, Kecamatan Suhaid, Kecamatan Selimbau, dan Kecamatan Semitau.
Danau yang menjadi habitat Ikan Arwana ini, terletak sekitar 700 kilometer timur laut Kota Pontianak. Jenis ikan arwana super red merupakan spesies arwana yang habitat aslinya disekitar Danau Sentarum dan aliran sungai Kapuas dalam. Ikan ini mempunyai nama Latin yaitu Chili dan Blood Red, sesuai dengan ciri fisiknya mempunyai sisik warna merah.
Arwana super red sangat menyukai perairan di hutan gambut, sehingga lingkungan tersebut sangat sesuai untuk habitat arwana super red sebagai ikan primitif. Salah satu penyebab mengapa jenis ikan ini mempunyai sisik berwarna merah adalah pengaruh dari perairan hutan gambut tersebut. Kandungan air dan sumber makanan di hutan gambut mendorong evolusi pada ikan tersebut pada bentuk warna sisik merah.
Danau Sentarum ini merupakan kumpulan danau besar maupun kecil yang terdiri dari 20 buah. Sejak tahun 1999 kawasan ini telah ditetapkan sebagai Taman Nasional dengan luas mencapai 132.000 hektar. Selain hutan yang bagus dan menjadi habitat lebah, Danau Sentarum juga menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar. Terdapat 266 spesies ikan, 78 persen di antaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo.
Danau Sentarum memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang dilindungi oleh Negara, seperti Orangutan, Bekantan, Kelempiau, Beluk, Harimau Dahan, Buaya, Labi-Labi, Burung Enggang, Bangau binti, Bangau Tuntong, Tupai Rawa, dan yang paling terkenal adalah Ikan Arwana Super Red, serta berbagai macam anggrek alam.
Jumlah burung yang terdapat di kawasan Danau Sentarum sangat banyak. Dari 1.550 jenis burung yang ada di Indonesia, 20% diantaranya dapat ditemukan di Danau Sentarum.
Satu hal yang paling mengagumkan pada kawasan Danau Sentarum adalah memiliki ratusan jenis tumbuhan yang sama dengan tumbuhan endemik yang ada di Amazon.
Meski berstatus sebagai kawasan Taman Nasional, di dalam dan sekitar kawasan Danau Sentarum juga terdapat penduduk setempat dari sub suku Dayak seperti Dayak Iban, Dayak Kantuk, Dayak Sebaruk, Dayak Sontas, Dayak Kenyah, Dayak Punan, dan Dayak Embaloh yang telah tinggal lama di kawasan itu.
Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman Nasional Danau Sentarum masih bersifat tradisional, seperti berkebun dan berladang pindah serta nelayan tradisional. Sebagian besar diantaranya tinggal di rumah panjang, yang merupakan rumah khas masyarakat Dayak yang dihuni antara 15 sampai 30 kepala keluarga dengan panjang rata-rata 186 meter dan lebar 6 meter.
Kehidupan di rumah betang memperlihatkan suatu kerukunan, kepolosan dan keramahtamahan suku tersebut, dan biasanya wisatawan akan disuguhi tarian Dayak. Setiap tahun menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru Masehi, alur Danau Sentarum ramai dilalui kendaraan angkutan sungai, seperti speedboat dan motor bandung yang membawa masyarakat yang pulang kampung baik dari luar ke Kapuas Hulu maupun sebaliknya.
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, berkomitmen untuk menjadikan segala kekayaan yang ada di Danau Sentarum sebagai salah satu andalan pembangunan pariwisata bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Pemerintah Kabupaen Kapuas Hulu telah menggelar Festival Taman Nasional Danau Sentarum, untuk memperkenalkan berbagai potensi wisata yang ada di danau terbesar di jantung pulau Kalimantan itu, dengan mengundang masyarakat se Kalimantan Barat, dan Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia.
0 komentar :
Post a Comment